Jumat, 20 Agustus 2010

ESENSI DAN EKSISTENSI MAHASISWA

BAB I
PENDAHULUAN
Apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa bila ternyata mereka tidak mengenal siapa sesungguhnya diri mereka sendiri? Tentu hal ini akan mengalami disorientasi tentang kemana dia akan melangkahkan kakinya, dan untuk apa dia melangkah. Betapa ruginya bagi seorang mahasiswa apabila ia tidak mengetahui “keberadaannya” itu.
Mahasiswa melalui hari-harinya di kampus untuk menuntut ilmu dengan harapan agar dapat meningkatkan status sosialnya di masyarakat. Hal ini sekaligus membanggakan orang tua dengan keberadaan anaknya yang “sukses” secara akademis.
Namun, tak selamanya mahasiswa mempunyai orientasi untuk belajar, diantaranya ada juga yang tertantang untuk bergelut dengan persoalan social yang terjadi di masyarakat, sampai-sampai dia terpaksa menomor-duakan kuliahnya akibat disibukkan dengan dirinya yang ikut aktif dalam keterlibatan isu-isu di masyarakat yang tak pernah habis.
Ruang mahasiswa yang berperan sebagai akademis plus sebagai aktivis sangat jarang dan sulit ditemukan. Hal tersebut dikembalikan kepada SDM mahasiswa itu sendiri. Ketika mahasiswa itu mampu menghadapi semuanya dengan disiplin waktu, maka dengan mudah sukses keduanya bisa dicapai. Namun, ketika tidak, maka harus diambil focus salah satunya karena masalah focus ini sangat susah, yang ada hanya mahasiswa yang “rakus” dengan keduanya.
Membincangkan peran mahasiswa, merupakan usaha untuk merumuskan apa saja tindakan mahasiswa, baik secara individu atau kolektif. Mahasiswa ibarat tokoh dalam sandiwara yang memiliki rangkaian hal yang menjadikan si tokoh berlaku atau bertindak. Di sini peran mahasiswa diartikan sebagai kumpulan bentuk tindakan seorang atau suatu kelompok mahasiswa. Adanya tindakan itu, menjadikan mahasiswa terlihat, terdengar, dan terasa keberadaannya.
Dalam makalah ini yang menjadi pokok masalah, yaitu:
a. Makna esensi mahasiswa dan eksistensi mahasiswa itu sendiri.
b. Esensi mahasiswa dan eksistensi mahasiswa dalam dunia kampus





BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ESENSI, EKSISTENSI, DAN MAHASISWA
Esensi berarti hakikat, inti, atau hal yang utama sedangkan eksistensi berarti keberadaan, ada. Mahasiswa itu sendiri berarti orang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa esensi mahasiswa merupakan hakikat atau hal yang utama dan patut dikakukan oleh seorang mahasiswa. Eksistensi mahasiswa merupakan suatu tindakan mahasiswa untuk menunjukkan keberadaannya.
ESENSI MAHASISWA
Esensi mahasiswa bisa juga dikatakan sebagai peran mahasiswa. Seperti yang kita ketahui, mahasiswa memiliki peran dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) yang menjadi acuan untuk selalu berusaha belajar, berkarya, dan bermanfaat.
Mahasiswa juga memiliki esensi sebagai agent of change, social control, dan moral force. Mahasiswa tak hanya bergelut dengan dunia akademisnya, akan tetapi mereka sepatutnya peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Mahasiswa berperan sebagai pengawas jalannya roda pemerintahan, menyalurkan aspirasi masyarakat, dan menuntut keadilan apabila terjadi penyimpangan karena mahasiswa berada di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah.
Pemerintah mahasiswa masyarakat
EKSISTENSI MAHASISWA
Keberadaan mahasiswa itu sendiri dapat dibagi menjadi:
a. Mahasiswa apatis; Mahasiswa jenis ini sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak terlalu peduli dengan kondisi sosial-politik yang tengah berlangsung.
b. Mahasiswa aktifis; Mahasiswa ini adalah mereka yang terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan.
Mahasiswa tidak hanya berkelut dengan akademis saja, tetapi eksistensinya juga ditentukan dengan persoalan social. Selama ini mahasiswa dikenal sebagai fasilitator dan sekaligus pejuang dalam menyampaikan aspirasi rakyat kepada penguasa karena, mahasiswa dikenal sebagai kaum intelektual yang kritis dan mampu menyampaikan aspirasi secara baik. Itulah wujud eksistensi mahasiswa yang juga erat kaitannya dengan esensi mahasiswa itu sendiri.
Wujud eksistensi mahasiswa berupa pendapat-pendapat tentang isu-isu yang terjadi di masyarakat dapat diaktualisasikan misalnya dengan media tulis dan gambar (bulletin,poster, panflet,dll).
Salah satu wujud eksistensi mahasiswa yang lainnya adalah pelaksanaan gerakan mahasiswa (aksi atau demonstrasi). gerakan mahasiswa harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Gerakan mahasiswa harus mempunyai konsep yang jelas tentang sesuatu yang dianggap kurang benar dan perlu perbaikan. Mengapa mereka bergerak, apa tujuannya, dan alternatif apa yang mereka ajukan sebagai acuan penyelesaian masalah, adalah beberapa pertanyaan yang wajib dijawab sebelum dilaksanakannya suatu gerakan. Dengan kata lain, gerakan mahasiswa harus diorganisasi secara ilmiah dan profesional, bukan sekedar kegiatan ikut-ikutan dan “asal bunyi”.
2. Para aktivis gerakan harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada, serta memegang teguh asas itikad baik. Hal ini berarti bahwa apa-apa yang mereka lakukan benar-benar dilandasi oleh niat untuk memperjuangkan kepentingan bersama, bukan ambisi pribadi, terlebih lagi bukan kepentingan yang “dititipkan” oleh kelompok tertentu.
3. mahasiswa harus lebih memperluas wawasan dan mempertimbangkan asas kebijaksanaan dengan mengubah pandangan bahwa segala sesuatu yang menyangkut rakyat jelata pasti benar dan harus diperjuangkan.
Eksistensi mahasiswa dalam memberikan dan menyuarakan aspirasi bukan merupakan suatu upaya perlawanan terhadap pemerintah tetapi merupakan perlawanan terhadap ketidakadilan. Keadilan adalah hak asasi setiap warga Negara dan perlu untuk diperjuangkan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar