Jumat, 17 Desember 2010

Rene Descartes (1596-1650)

[Geometri Koordinat], jauh melebihi dari spekulasi metafisisnya, mengabdikan nama Descartes, dan merupakan langkah tunggal yang pernah dibuat dalam perkembangan ilmu-ilmu eksakta. -John Stuart Mill-

Rene Descartes lahir di La Haye, Perancis 31 Maret 1596. Kadang juga dikenal dengan Renatus Cartesius dalam literatur lainnya.
Descartes dikenal sebagai ahli filsafat modern pertama. Ia juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematikawan. Karyanya yang penting adalah Discours de la methode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Pemikirannya membuat sebuah revolusi dalam bisang falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Dalam bahasa latin kalimat ini adalah cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa perancis adalah je pense donc je suis dan dalam bahasa inggris adalah I think, therefore I am yang berarti “Aku berpikir maka aku ada”.

Descartes merupakan putra dari seorang ahli hukum yang lumayan kaya. Ayahnya mengirimnya ke sekolah di Jesuit pada umur delapan tahun. Karena kesehatannya yang kurang baik, Descartes diijinkan menghabiskan waktu paginya belajar di tempat tidur, suatu kebiasaan yang dipandangnya berguna sehingga dilanjutkannya seumur hidup. Pada umur 20 tahun ia mendapat gelar sarjana hukum dan selanjutnya menjalani kehidupan seorang tuan yang terhormat, menjalani dinas militer beberapa tahun dan tinggal beberapa waktu di Paris dan kemudian di Belanda. Ia pergi ke Swedia untuk mengajari Ratu Christina, di mana ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1650.

Descartes menyelidiki suatu metode berpikir yang umum yang akan memberikan pertalian pada pengetahuan dan kebenaran dalam ilmu-ilmu. Penyelidikan itu mengantarnya ke matematika, yang ia simpulkan sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya matematikanya yang paling berpengaruh adalah La Geometrie yang diterbitkan tahun 1637. Di dalamnya, ia mencoba suatu penggabungan dari geometri tua dan patut dimuliakan dengan aljabar yang masih bayi. Bersama dengan orang perancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia diberi pujian dengan gabungan tersebut yang saat ini kita sebut geometri analitik, atau geometri koordinat. Dialah pencipta sistem koordinat kartesius. Pengembangan lengkap kalkulus tidak akan tercapai tanpa dia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar